Koran Mandala – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghadiri peluncuran Kurikulum Nyaah Ka Indung di Pendopo Garut, Jalan Kiansantang, Kecamatan Garut Kota, Selasa, 1 Juli 2025. Kurikulum ini digagas sebagai respons terhadap krisis moral yang kian mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak-anak.
Dalam sambutannya, Dedi menekankan pentingnya membangun kembali adab, etika, dan budi pekerti anak terhadap orang tua, khususnya kepada ibu.
“Di era digital seperti sekarang, adab dan etika anak-anak mulai memudar. Karena itu, nilai-nilai moral ini harus ditanamkan sejak dini,” ujar Dedi Mulyadi yang akrab disapa KDM.
Faktor Ini Yang Membuat Alfreandra Dewangga Gabung Persib Bandung
Ia juga menyoroti peran penting seorang ibu dalam membentuk karakter anak. Menurutnya, kecerdasan moral seorang ibu lebih penting dibanding kecerdasan intelektual semata.
“Seorang ibu tidak cukup hanya cerdas secara intelektual, tapi harus cerdas secara moral. Ibu adalah kampung halaman pertama bagi anak-anaknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan bahwa Kurikulum Nyaah Ka Indung merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Garut dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kurikulum ini sejalan dengan visi misi ‘Garut Hebat’. Kami berharap bisa diimplementasikan secara konkret di lapangan, khususnya dalam menanamkan rasa cinta kepada orang tua, terutama ibu,” tutur Syakur.
Ia juga memberikan apresiasi kepada PGRI dan tim penyusun kurikulum atas kerja cepat dan hasil yang dinilainya sangat positif.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Garut Putri Karlina berharap PGRI dapat segera menyisipkan kurikulum ini ke dalam sistem pendidikan formal.
“Kurikulum ini penting bagi pembentukan moral anak-anak. Ini adalah solusi atas krisis moral yang sedang terjadi di masyarakat,” ujar Putri.