Koran Mandala –Hanya berselang beberapa hari setelah dilakukan pembersihan besar-besaran, tumpukan sampah kembali mencemari kawasan Pasar Suci, Cihaurgeulis.
Kondisi ini memicu kekecewaan di kalangan pedagang, yang menilai Pemerintah Kota Bandung tidak serius menata pasar tradisional secara berkelanjutan.
Pembersihan sebelumnya dilakukan menjelang kunjungan Wakil Wali Kota Bandung pada Rabu (24/6), dan sempat memberi harapan akan adanya perubahan.
Uilliam Barros Resmi Jadi Bomber Anyar Persib Bandung Untuk Musim Depan
Namun, harapan itu kandas seiring tidak adanya solusi darurat terkait sistem pembuangan sampah sementara.
Pantauan pada Sabtu (28/6) menunjukkan tumpukan sampah kembali berserakan, terutama di area Gedung Utama yang menjadi tempat relokasi pedagang.
Penanganan sampah yang tidak tuntas membuat area pasar kembali kumuh. Bahkan, sudut-sudut pasar dipenuhi sampah yang mulai menebar bau tak sedap.
“Saya dan pedagang lain bingung mau buang sampah ke mana. Setelah dibersihkan, tidak ada tempat pembuangan sementara. Akhirnya sampah numpuk lagi di halaman gedung,” keluh Heri (54), pedagang sayuran yang sudah puluhan tahun berjualan di pasar tersebut.
Heri mengungkapkan, setelah sampah yang menumpuk selama dua tahun akhirnya diangkut, para pedagang berharap ada sistem pengelolaan yang jelas dan terorganisir. Sayangnya, menurutnya, langkah pemerintah hanya sebatas pencitraan.
Keluhan serupa juga disampaikan Sam (53), pedagang ikan asin. Ia menyebut para pedagang akhirnya membuang sampah ke Gedung Utama Pasar Suci yang saat ini tertutup Tempat Pengelolaan Sampah Sementara (TPPS).