Minggu, 21 September 2025 13:19

“Tidak ada sosialisasi atau arahan. Sampah akhirnya dibuang sembarangan. Kami merasa dibiarkan,” kata Sam.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan tentang keseriusan Pemerintah Kota Bandung dalam menata pasar tradisional. Penataan yang dilakukan terkesan setengah hati dan hanya reaktif saat mendapat sorotan publik.

Lebih ironis lagi, fasilitas parkir untuk pengunjung yang dibangun di area TPS justru mangkrak selama dua tahun tanpa kejelasan, dan baru dibersihkan setelah menjadi sorotan media.

Jika ketidakjelasan ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin pasar akan kembali mengalami krisis kebersihan seperti sebelumnya. Gedung Utama Pasar Suci yang semula dijanjikan sebagai pusat aktivitas pasar yang tertata, kini malah menjadi episentrum persoalan baru.

Alih-alih menuntaskan masalah, penataan pasar yang minim perencanaan justru memperpanjang deretan pekerjaan rumah Pemerintah Kota Bandung di sektor pelayanan dasar. (M. Sandy)

1 2

Koranmandala.com

Comments are closed.

Exit mobile version