Koran Mandala –Libur panjang akhir pekan kembali berubah jadi mimpi buruk bagi pengguna jalan di Kota Bandung. Jumat sore (27/6), arus lalu lintas lumpuh total di sejumlah titik, terutama di kawasan Jalan Garuda hingga Jalan Abdurrahman Saleh.
Penyebab utamanya: proyek pembangunan Flyover Nurtanio yang belum juga rampung, meski sudah berjalan lebih dari satu setengah tahun.
Alih-alih memperlancar mobilitas, proyek ini justru menjadi biang keladi kemacetan berkepanjangan. Badan jalan menyempit, alat berat dibiarkan teronggok, dan debu beterbangan tanpa kendali.
Berguinho Resmi Diperkenalkan Persib Bandung Dalam Menambah Kekuatan Musim Depan
Di tengah kemacetan yang mematikan waktu, sebagian pengendara memilih menyerah dan beristirahat di warung sekitar proyek. Arya (34), warga Sukabumi yang hendak berlibur ke Bandung, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
“Harusnya flyover ini dibuat untuk mengurai macet, malah sekarang jadi sumber kemacetan. Jalan berlubang di mana-mana, debunya parah, belum lagi antrean kendaraan. Ini proyek kok kayak nggak niat selesai,” keluh Arya sambil menunjuk ke jalan yang rusak parah.
Kondisi fisik di lapangan memang mencerminkan kelalaian. Jalan rusak, minim penerangan, dan tanpa pengawasan ketat. Tak hanya pengguna jalan yang menderita, warga dan pelaku usaha di sekitar proyek pun turut terdampak.
Euis (49), pemilik warung kopi yang sudah bertahun-tahun berjualan di lokasi, mengaku omzetnya turun drastis. Debu dan suara bising dari alat berat membuat pembeli enggan singgah.
“Debunya luar biasa, bisingnya nggak karuan. Sering juga lihat pengendara jatuh karena jalan berlubang, apalagi kalau hujan dan genangan nutupin lubangnya. Udah kayak jebakan,” tutur Euis dengan nada kesal.
Ia bahkan sempat menyaksikan langsung kecelakaan yang menimpa seorang pemuda asal Cijerah.