Minggu, 21 September 2025 11:49

Koran MandalaTumpukan sampah yang menggunung di TPS Bumi Asri, Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, kembali menjadi bukti nyata kegagalan sistem pengelolaan sampah di Kota Bandung. Pemerintah Kota baru bereaksi setelah keluhan warga memuncak.

Pada Jumat, 27 Juni 2025, Wakil Wali Kota Bandung Erwin akhirnya turun ke lokasi, meninjau langsung kondisi yang sudah lama dikeluhkan warga.

“Menurut laporan, sampah di sini sudah menumpuk sejak beberapa waktu lalu,” ujar Erwin saat peninjauan. Ironisnya, baru setelah tumpukan sampah menjadi sorotan publik, tindakan pengangkutan pun diperintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Uilliam Barros Resmi Jadi Bomber Anyar Persib Bandung Untuk Musim Depan

Erwin berdalih bahwa kendala fisik menjadi salah satu penyebab lambannya penanganan.

“Di sini ada tembok yang menghambat mobil masuk untuk mengangkut. Segera kita akan robohkan agar alur pengangkutan bisa lebih lancar,” katanya.

Namun, pernyataan itu dinilai tak menyentuh akar persoalan. Sejumlah warga menyebut kelambanan penanganan bukan hanya karena hambatan teknis, melainkan lemahnya pengawasan dan minimnya solusi berkelanjutan dari pemerintah.

Di tengah kondisi darurat ini, Erwin justru meminta masyarakat mengelola sampah secara swadaya dengan metode seperti budidaya maggot, bank sampah, hingga pemilahan plastik.

“Kita dorong warga mulai mengolah sampah dengan metode ramah lingkungan,” ujarnya, seolah menyerahkan sebagian besar tanggung jawab kepada warga.

Peninjauan juga dilakukan ke TPST Motah Bakul Agamis yang telah dilengkapi mesin Motah-21 berbasis teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel). Mesin ini diklaim mampu mengolah 16 ton sampah per hari dan akan ditambah satu unit lagi dalam waktu dua bulan ke depan.

1 2

Koranmandala.com

Comments are closed.

Exit mobile version