Koran Mandala –Persoalan sampah di Kota Bandung kembali menjadi sorotan. Tumpukan sampah di kawasan Pasar Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, kian memprihatinkan dan belum mendapat penanganan serius dari Pemerintah Kota Bandung.
Pantauan di lokasi pada Kamis (26/6), sampah menumpuk hingga ke badan Jalan Gegerkalong Hilir. Kondisi ini tak hanya mengganggu arus lalu lintas, tetapi juga menimbulkan bau menyengat yang dikeluhkan warga dan pedagang.
Sejumlah pengendara yang melintas dari arah selatan ke utara harus ekstra hati-hati karena ruas jalan menyempit akibat sampah yang berserakan.
Indriyanti (49), warga sekitar, mengaku terganggu dengan kondisi lingkungan yang kotor dan bau. Ia menyebut anaknya sempat mengalami batuk karena banyaknya lalat dan aroma tidak sedap dari tumpukan sampah.
“Bau sampahnya menyengat sekali. Anak saya sampai batuk-batuk. Sekarang saya jadi enggan belanja ke pasar, lebih pilih ke warung saja meskipun barangnya tidak selengkap di pasar,” ujar Indriyanti sambil menutup hidung.
Keluhan juga datang dari para pedagang yang merasakan penurunan pendapatan akibat sepinya pengunjung. Awang (56), pedagang ikan asin, mengaku omzet dagangannya menurun sejak kondisi pasar memburuk.
“Pendapatan sekarang jauh menurun. Pengunjung juga sering mengeluh bau, kadang menyebut pasar ini ‘bararau sampah’,” katanya.
Ia berharap pasar bisa kembali bersih dan nyaman agar aktivitas jual beli kembali normal.
“Kami butuh pasar yang bersih, supaya pembeli mau datang lagi,” tegas Awang.