Koran Mandala – Setelah bertahun-tahun dibiarkan menumpuk dan mengganggu aktivitas pasar, Pemerintah Kota Bandung akhirnya membersihkan tumpukan sampah di kawasan Pasar Suci Cihaurgelis.
Padahal, keluhan masyarakat dan pedagang soal dampaknya sudah berlangsung lama: parkir liar merajalela, kemacetan tak terkendali, dan omzet pedagang terus anjlok.
Wali Kota Bandung, Erwin, mengakui bahwa pihaknya banyak menerima laporan dari masyarakat mengenai kondisi pasar yang semrawut.
Ia menyebut salah satu biang keladi utama adalah keterbatasan lahan parkir akibat area yang seharusnya berfungsi sebagai fasilitas umum justru berubah menjadi lokasi penampungan sampah selama dua tahun terakhir.
“Banyak laporan yang masuk karena macet akibat tidak ada lahan parkir. Ini sangat merugikan para pedagang, omzet mereka menurun tajam,” ujar Erwin kepada wartawan, Rabu (25/6/2025).
Ironisnya, baru setelah dua tahun, lahan tersebut dibersihkan dan akan dialihfungsikan menjadi area parkir. Erwin menjanjikan pengelolaannya akan dilakukan secara profesional dengan melibatkan warga yang terdampak langsung.
“Kini tempat penampungan sampah itu sudah dibersihkan. Saya sudah minta ke Perumda agar lahan ini dikelola sebagai area parkir yang melibatkan masyarakat,” katanya.
Selain itu, bangunan Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) yang dibiarkan mangkrak selama delapan tahun juga baru akan dibongkar.
Selama ini, bangunan tersebut menjadi simbol ketidakberesan dalam pengelolaan pasar rakyat.
“Bangunan yang sudah delapan tahun terbengkalai itu akan kami bongkar, dan akan dijadikan lahan parkir tambahan,” tambahnya.