Koran Mandala –Setelah dua tahun dikeluhkan tanpa tanggapan berarti, tumpukan sampah yang menggunung di Pasar Suci Bandung akhirnya diangkut pada Senin malam (23/6/2025).
Ironisnya, respons baru muncul setelah Wakil Wali Kota Bandung Erwin, turun langsung ke lokasi sehari sebelumnya. Fakta ini memunculkan pertanyaan: mengapa pemerintah kota selama ini membiarkan persoalan sampah sebesar ini terkatung-katung?
Selama bertahun-tahun, pedagang dan pengunjung dipaksa menerima kenyataan berjualan dan beraktivitas di tengah bau busuk dan timbunan sampah yang nyaris menjadi pemandangan permanen.
Bergabung Dengan Persib, Hamra Hehannusa Ungkap Harapan Selalu Ingin Bermain Dengan Sang Kakak
Baru setelah sorotan publik dan kunjungan simbolik dari Wakil Wali Kota, roda birokrasi kebersihan mendadak bergerak cepat.
“Kami merasa diabaikan selama delapan tahun, apalagi dua tahun terakhir ini sampah benar-benar tidak terurus. Akhirnya setelah dialog dengan Pak Wakil Wali Kota, langsung ada aksi malam ini. Kami bersyukur,” ujar salah satu anggota Paguyuban Pedagang Pasar, yang enggan disebutkan namanya, dengan nada getir.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung dikerahkan secara mendadak, mengangkut tumpukan sampah sejak pukul 21.00 WIB.
Empat truk dan petugas kebersihan diterjunkan untuk mengevakuasi sampah dari TPS liar dan jalur belakang pasar.
Aksi ini bahkan lebih cepat dari janji yang disampaikan Wakil Wali Kota, yang sebelumnya menjadwalkan pengangkutan pada Selasa, 24 Juni 2025.
Kepala Bidang DLH Kota Bandung, Rini Maharani, mengakui kondisi pasar sudah masuk kategori darurat.