“Ibadah haji itu memang berat, tapi alhamdulillah saya bisa menjalaninya dengan khidmat dan selamat,” ujar Darisman.
Namun, menurutnya ada satu hal penting yang perlu menjadi bahan evaluasi, yakni terkait keterlambatan penjemputan jemaah dari Muzdalifah menuju Mina. Ia menyebut insiden ini tidak hanya dialami oleh jemaah asal Garut, melainkan juga dari berbagai daerah lain.
“Kendala terbesar adalah terlambatnya penjemputan dari Muzdalifah ke Mina. Ini bukan hanya dialami jemaah Garut. Menurut saya, penyebabnya adalah kurangnya jumlah armada bus,” ungkapnya.
Bojan Hodak Mengungkap Hal ini Terkait Pemain Baru Yang Akan Segera Diumumkan Persib Bandung
Keterlambatan tersebut, lanjut Darisman, menimbulkan penumpukan jemaah hingga menyebabkan situasi tidak kondusif di area Muzdalifah.
“Banyak jemaah yang terpaksa berdesak-desakan, bahkan ada yang sampai pingsan karena kelelahan dan kepanasan,” katanya.
Ia berharap Kementerian Agama, khususnya Kemenag Kabupaten Garut, dapat menyampaikan evaluasi ke pihak penyelenggara di Arab Saudi, termasuk syarikah dan otoritas setempat, agarhn v kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Koordinasi perlu ditingkatkan, mulai dari Kemenag hingga Irjen Pemerintah Arab Saudi. Kita semua ingin pelayanan jemaah haji ke depan bisa lebih baik,” pungkasnya.
