Koran Mandala – Pemerintah Kota Bandung akhirnya angkat bicara soal maraknya peredaran minuman keras (minol) ilegal yang kian meresahkan. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, tak tanggung-tanggung menyatakan perang terbuka terhadap minol yang dianggapnya sebagai ancaman nyata bagi masa depan kota dan generasi muda.
“Pokoknya, minol akan saya berantas habis. Ini bukan sekadar minuman, ini racun sosial. Saya sebagai ketua Satgas, akan all out memeranginya,” ujar Erwin dengan nada tinggi, usai menghadiri Grand Final Duta GenRe Kota Bandung 2025, di Harris Hotel, Jumat, 20 Juni 2025.
Menurut Erwin, minol bukan hanya merusak kesehatan, tapi juga menjadi akar dari kerusakan moral dan kebobrokan sosial. Ia menyebut banyak kasus kekerasan, pembunuhan, hingga tindakan asusila berawal dari konsumsi alkohol.
Bojan Hodak Mengungkap Hal ini Terkait Pemain Baru Yang Akan Segera Diumumkan Persib Bandung
“Orang yang minum minol bisa kehilangan akal sehat. Tak sedikit yang berubah jadi brutal, kehilangan iman, bahkan tega menghilangkan nyawa orang lain. Ini bukan hal sepele,” tegasnya.
Lebih jauh, Erwin menyebut minol sebagai zat berbahaya yang mencabut nilai keimanan manusia. Ia menyinggung kepercayaan bahwa seseorang yang mengonsumsi minuman keras bisa kehilangan keberkahan hidupnya hingga 40 hari 40 malam.
“Kita sedang menghadapi bom waktu. Kalau ini dibiarkan, bukan cuma rusaknya anak-anak kita, tapi juga runtuhnya pondasi moral masyarakat,” kata Erwin.
Ia pun menekankan pentingnya kehadiran pemerintah bersama para tokoh agama untuk turun tangan langsung memutus mata rantai peredaran minol.
“Kami tidak bisa lagi hanya bersikap normatif. Warga butuh perlindungan nyata. Saya minta semua pihak, termasuk RT dan RW, ikut bergerak. Ini bukan perang satu orang, ini perang bersama,” ujarnya.
Ini yang Dipersiapkan Saddil Ramdani Sebelum Latihan Perdana Bersama Persib
Langkah ini merupakan bagian dari penegakan Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Namun, Erwin menegaskan bahwa regulasi saja tidak cukup jika tidak ada keberanian untuk menindak.