Koran Mandala – Pesantren dan generasi Qurani menjadi pilar utama dalam membangun bangsa yang unggul secara moral dan prestasi. Hal ini disampaikan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, saat menghadiri Haflah Al-Qur’an III di Pondok Pesantren Nurrohman, Dusun Kebon Kalapa, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, pada Rabu, 18 Juni 2025.
“Insyaallah kegiatan ini menciptakan generasi yang berprestasi, berakhlakul karimah, dan menjadi generasi Qur’ani. Apa yang telah diberikan oleh keluarga besar yayasan akan menjadi pahala dan amal saleh,” ujarnya dalam sambutannya.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Daerah Sumedang akan mengalokasikan bantuan sebesar Rp100 juta melalui perubahan APBD.
Pengasuh Pesantren Jabar Kritisi Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi
Bupati Dony juga menekankan pentingnya rasa syukur bagi para santri yang menjadi penghafal Al-Qur’an. Menurutnya, setiap huruf dalam Al-Qur’an yang dibaca akan dilipatgandakan pahalanya, bahkan menjadi syafaat bagi pembacanya di akhirat kelak.
“Para penghafal Qur’an akan membahagiakan orang tuanya, bahkan memberikan mahkota di surga,” tuturnya.
Ia pun mengajak para orang tua untuk bersyukur karena telah memilih pesantren sebagai tempat pendidikan anak-anaknya.
“Pesantren memberikan pondasi iman dan takwa yang kuat. Jika fondasi ini kuat, maka mereka akan selamat dunia dan akhirat,” katanya.
Dony juga mendorong masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan Islam. Ia menekankan bahwa pendidikan agama adalah bekal penting dalam kehidupan.
“Ketika iman dan takwa anak-anak kita kuat, Insyaallah mereka akan menjadi anak saleh dan salehah. Doa anak saleh adalah penerang di alam kubur orang tuanya kelak,” ujar Bupati Dony.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurrohman, Cecep Abdurahman Sidiq, menyampaikan bahwa Haflah Tahfidz Al-Qur’an ke-3 ini merupakan bentuk apresiasi kepada para santri penghafal Al-Qur’an.
“Ada yang hafal juz 30, 5 juz, bahkan 20 juz. Ini menjadi penghargaan dan motivasi untuk santri lainnya. Yang paling utama, semoga mereka bisa memberi syafaat di akhirat nanti,” pungkasnya.
Menurut data Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, jumlah santri di Jawa Barat lebih dari satu juta orang (1.054.563 siswa). Berdasarkan kajian BP2D, terdapat 12.780 Pesantren di Jawa Barat. Semua santri itu memiliki hak yang sama memperoleh pelayanan pendidikan terbaik dari negara termasuk Pemprov Jawa Barat.






