Koran Mandala – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan pada Senin dan Selasa (16–17 Juni 2025) mengakibatkan tembok penahan tebing (TPT) di bantaran Sungai Cimande ambruk. TPT sepanjang 30 meter, tinggi 6 meter, dan lebar 4 meter itu roboh dan mengancam lima rumah warga.
Lima rumah tersebut berada di Dusun II RT 07 RW 02, Desa Bendungan, Kecamatan Lebakwangi. Rumah-rumah itu milik Hasan (67) yang dihuni dua kepala keluarga (KK) dengan empat jiwa, Bayu (25) dihuni satu jiwa, Jaedi (75) satu KK lima jiwa, serta rumah Hj. Atik yang dihuni seorang diri.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga dan segera menerjunkan petugas Pusdalops ke lokasi. “Kami juga memberikan bantuan logistik darurat kepada warga terdampak,” ujar Indra.
Piala Presiden Tak Targetkan Juara, Persib Ingin Jadikan Ajang Pemanasan dan Pematangan Tim
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pemerintah Desa Bendungan telah berkoordinasi dengan aparat kecamatan, TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Kuningan untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, longsor juga terjadi di ruas Jalan Nasional Cigugur–Cirendang pada Selasa (17 Juni 2025). Longsoran tanah dari bahu jalan di Lingkungan Sukasari RT 01 RW 01, Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, menimpa kandang sapi milik Sukardi (70) hingga ambruk.
Material longsor diperkirakan sepanjang 10 meter, tinggi 5 meter, dan lebar 1,5 meter. Meskipun demikian, arus lalu lintas di jalur tersebut tetap lancar baik dari arah Cigugur maupun Cirendang.
Warga sekitar secara gotong royong membersihkan material longsoran dan memindahkan kandang sapi ke lokasi yang lebih aman.
Kalak BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana saat hujan deras mengguyur wilayah. “Kami mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor,” ujarnya.***