Koran Mandala – Sebanyak 441 jemaah haji asal Kabupaten Garut yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 5 gelombang pertama tiba di Pendopo Garut pada Sabtu, 14 Juni 2025 pukul 12.25 WIB. Mereka didampingi tujuh orang tenaga pendamping haji.
Kedatangan jemaah haji ini sempat mengalami keterlambatan dari jadwal semula pukul 11.00 WIB. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Garut, H. Indra, menjelaskan bahwa keterlambatan disebabkan kemacetan lalu lintas di jalur tol.
“Memang benar terjadi keterlambatan. Hal ini disebabkan adanya kemacetan di KM 43 Tol Karawang. Seharusnya rombongan tiba pukul 11.00 WIB, tetapi baru sampai pukul 12.25 WIB,” ujar H. Indra saat dikonfirmasi, Sabtu (14/6/2025).
PT KAI Diduga Salahgunakan Dana PMN, BPK Ungkap Kerugian Negara Ratusan Miliar
Rombongan jemaah diangkut menggunakan 11 unit bus. Sejak pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, halaman Pendopo dan Alun-alun Garut telah dipadati oleh keluarga jemaah yang ingin menyambut kepulangan sanak saudaranya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat gabungan dari Polres Garut, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan turut disiagakan guna mengamankan area sekitar Pendopo.
Dalam proses kepulangan ini, terdapat tiga orang jemaah yang mengalami kelelahan, yakni Isohamidah (70), Cucu (84), dan Adung (72). Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut untuk mendapatkan penanganan medis.
Selain itu, dua orang jemaah haji asal Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, dan dari Kabupaten Karawang dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci akibat sakit. Keduanya telah dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah.
Sementara itu, seorang jemaah dari travel Umul Quro Garut atas nama Jejen belum dapat pulang bersama kloter 5. Kepulangannya ditunda karena kendala administratif terkait keterlambatan penerbitan visa.
“Jejen akan dipulangkan bersama kloter 9, bersamaan dengan jemaah asal Kota Bekasi,” tambah H. Indra.
Pemkot Bandung Kecolongan Lagi! Dana Hibah Pramuka Rp6,5 Miliar Diduga Dibancak Oknum ASN
Kegiatan penyambutan ini menjadi momen haru dan sukacita bagi para keluarga yang telah lama menanti kepulangan kerabatnya dari Tanah Suci.
