Jika tren ini terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2045 lansia akan mencapai 65,82 juta jiwa atau 20,31 persen dari total penduduk. Artinya, satu dari lima orang di Indonesia adalah lansia.
Saat ini, 21 dari 38 provinsi di Indonesia telah masuk dalam kategori struktur penduduk tua, yakni provinsi dengan persentase lansia lebih dari 10 persen. Tiga daerah dengan rasio lansia tertinggi adalah:
-
DI Yogyakarta: 16,28 persen
-
Jawa Timur: 16,02 persen
-
Jawa Tengah: 15,46 persen
Sementara rasio terendah tercatat di Papua Tengah, yakni 4 persen.
Program SIDAYA: Ciptakan Lansia Sehat dan Mandiri
Menjawab tantangan tersebut, BKKBN mengenalkan program SIDAYA, salah satu dari lima program prioritas (Quick Wins) tahun ini. SIDAYA bertujuan menciptakan lansia yang sehat, mandiri, dan produktif.
Layanan utama SIDAYA meliputi:
-
Penerbitan Kartu Sidaya
-
Pemeriksaan kesehatan rutin
-
Pelatihan dan pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) berbasis keluarga
-
Sekolah Lansia di komunitas Bina Keluarga Lansia
-
Program Lansia Entrepreneur
Dalam waktu dekat, BKKBN juga akan meluncurkan Kartu Lansia Sehat yang memberikan akses layanan pemeriksaan gratis, diskon transportasi publik, dan potongan harga wisata khusus lansia.
“Lansia berusia 60–65 tahun yang masih aktif secara fisik dan mental akan dibekali program kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Kepala BKKBN.
Pemda DKI Jakarta Dukung Program
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta menyebut bahwa populasi lansia di ibu kota telah mencapai 10 persen dari total penduduk. Ia menilai, program seperti SIDAYA penting agar lansia tetap aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Sementara itu, Deputi BKKBN Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga menambahkan bahwa HLUN menjadi momentum penting untuk mengapresiasi peran lansia, sekaligus mendorong gaya hidup aktif bagi mereka.
“Melalui pendekatan life course, kami ingin menunjukkan bahwa setiap fase kehidupan memiliki potensi, termasuk usia lanjut,” kayanya.***






