Koran Mandala – Suasana halaman Kantor Kelurahan Parakanyasag, Kota Tasikmalaya, tampak lebih ramai dari biasanya pada Selasa pagi, 3 Juni 2025. Sejak matahari belum tinggi, warga sudah berdatangan, mengantre untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di Pasar Pangan Murah yang digelar pemerintah kota.
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota Tasikmalaya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia menggelar pasar murah sebagai langkah nyata untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
Lisda Eka Syafira, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, menyebutkan bahwa pasar murah ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi bentuk kehadiran negara dalam membantu masyarakat menghadapi gejolak harga pangan.
JADWAL dan Lokasi Pasar Murah di Kota Bandung Besok, 26 Februari 2024
“Pasar pangan murah ini menyediakan berbagai bahan pokok dan produk olahan dengan harga di bawah pasar, agar warga tidak terlalu terbebani biaya menjelang hari raya,” ujarnya.
Komoditas yang ditawarkan pun sangat relevan dengan kebutuhan harian: beras premium dijual Rp13.000/kg (harga pasar Rp15.000), telur ayam Rp24.500/kg (harga pasar Rp27.000), minyak goreng Rp15.000/liter (harga pasar Rp17.500), dan tepung terigu Rp8.000/kg (harga pasar Rp10.000).
Program ini digelar di beberapa lokasi strategis. Selain Parakanyasag, ada juga titik di Cibunigeulis (tingkat provinsi), serta Kawalu dan Cibeureum (tingkat kota) yang didanai dari APBD Kota Tasikmalaya.
Bagi Saepuloh, Analis Ketahanan Pangan DKP3, pasar murah adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan lokal. “Setiap momen hari besar keagamaan nasional, seperti Idul Adha, kami harus memastikan pasokan pangan aman dan harga tetap terkendali,” katanya.
Lebih dari sekadar transaksi jual beli, pasar murah ini menjadi ruang interaksi dan solidaritas warga. Kehadiran masyarakat yang begitu antusias menunjukkan betapa pentingnya program seperti ini dalam menjaga daya beli dan memastikan kebahagiaan menjelang hari raya tetap terjaga.
“Kami berharap kegiatan ini bisa membantu meringankan beban masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Untuk saat ini, stok bahan pokok masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan,” pungkas Lisda.