Koran Mandala – Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang sempat ditutup sementara pada Sabtu 31 Mei 2025 akibat bed occupancy rate (BOR) yang melebihi kapasitas.
Direktur Umum RSUD Karawang, dr. Andri Syariful Alam, membenarkan bahwa penutupan sementara dilakukan karena keterisian tempat tidur IGD telah overload.
“Jumlah kapasitas tempat tidur kami hanya 35 bed, tapi kemarin pasien yang masuk mencapai 73. BOR-nya sudah 100 persen lebih, jadi kami tidak bisa menerima pasien baru,” ujar dr. Alam saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu 1 Juni 2025.
Gubernur Jabar Soroti Layanan RSUD Karawang, Minta Evaluasi Pelayanan dan Pengunjung
Layanan IGD sempat dihentikan sementara mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB pada Sabtu, sebelum akhirnya dibuka kembali. Meski demikian, RSUD Karawang belum memberlakukan sistem buka tutup secara berkala.
“Kami masih memantau kondisi rumah sakit lain. Belum tahu apakah mereka juga penuh atau tidak,” tambahnya.
Sebagai langkah koordinasi, pihak RSUD telah melaporkan situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan melalui aplikasi Kalacak. Rumah sakit juga mengimbau agar pasien tidak dirujuk ke RSUD Karawang tanpa melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
“Saya mohon kepada fasilitas kesehatan lain agar tidak mengirimkan pasien tanpa rujukan resmi dari SPGDT atau hanya berdasarkan permintaan pasien,” pungkas dr. Alam.