Koran Mandala – Suasana duka menyelimuti rumah duka di Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu malam 31 Mei 2025. Jenazah Rion Firmansyah (28), salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi longsor Gunung Kuda, tiba di tengah isak tangis keluarga dan warga sekitar.
Rion, yang sempat menjalani perawatan intensif di RS Sumber Hurip, mengembuskan napas terakhir akibat luka serius yang dideritanya usai tertimpa reruntuhan longsor tambang batu alam di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Jumat pagi 30 Mei 2025.
“Kami semua tidak menyangka. Rion itu anaknya baik, pekerja keras, dan sangat bertanggung jawab pada keluarganya,” tutur Jojo Suharjo, kerabat almarhum, dengan suara lirih.
Longsor Hebat Kembali Terjadi di Galian Gunung Kuda Cirebon, Puluhan Pekerja Diduga Tertimbun
Rion dikenal sebagai tulang punggung keluarga. Ia bekerja sebagai operator alat berat, posisi yang diraihnya setelah bertahun-tahun meniti karier dari nol sebagai kenek. Semua perjuangannya ia dedikasikan untuk istri dan anak semata wayangnya yang baru berusia empat tahun.
“Dia orangnya gigih. Mulai dari bawah, belajar terus, sampai dipercaya jadi operator. Semuanya demi keluarganya,” kenang Jojo.
Meski lelah sepulang kerja, Rion tak pernah absen bermain dengan sang anak. Sosoknya dikenal hangat dan penyayang, membuat kepergiannya meninggalkan luka mendalam.
Pemerintah Berikan Santunan dan Kepastian Masa Depan Pekerja Tambang
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, hadir langsung di rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa dan menyerahkan santunan korban tambang dari Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Kami turut berduka atas tragedi longsor Gunung Kuda ini. Pemerintah hadir tidak hanya memberikan santunan, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan solusi jangka panjang,” ujarnya.
Agus mengatakan, Pemkab Cirebon bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang melakukan pendataan pekerja tambang yang terdampak. Ini menyusul keputusan Gubernur Jabar yang menutup permanen tambang Gunung Kuda demi keselamatan warga.
“Para pekerja akan diberi pelatihan keterampilan dan bantuan ekonomi agar bisa kembali bangkit dan tidak kehilangan penghasilan total,” tegasnya.
Tragedi ini tidak hanya menyisakan duka, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi semua pihak agar lebih memperhatikan keselamatan kerja di sektor pertambangan. Rion Firmansyah adalah satu dari banyak pekerja keras yang mempertaruhkan nyawa demi keluarga. Kini, harapan masa depan keluarganya berpindah ke tangan semua yang peduli.






