“Ini bukan sekadar simbolik, tapi bentuk penghormatan atas pengabdian mereka. Kita ingin para Ketua RT dan RW mendapat perlindungan sosial yang layak,” ujar Erwin.
Sementara itu, Ketua Umum Forum RW Kota Bandung, Lily Maulana, menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun dengan dua agenda utama: mengevaluasi program yang telah dilaksanakan, dan merancang program baru untuk ke depan.
“Hari ini kita tentukan arah bersama untuk Bandung. Kami bangga kegiatan ini dihadiri para pejabat tinggi sebagai bukti perhatian dan cinta mereka terhadap Forum RT/RW,” kata Lily.
Ia mengungkapkan, Pemkot Bandung telah membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk 11.552 ketua RT dan RW sejak Januari 2023. Harapannya, di masa depan, pembiayaan juga bisa mencakup sekretaris dan bendahara RT/RW.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Barat, Kunto Wibowo, juga turut hadir dan menyampaikan apresiasinya karena kantornya dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan ini.
“Forum RT/RW Kota Bandung sudah terdaftar dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Hingga kini, 13.999 pengurus RT/RW telah didaftarkan melalui mekanisme APBD. Ini adalah bentuk nyata perlindungan negara bagi pekerja informal,” jelas Kunto.
Ia juga menyebut bahwa pada tahun 2024, total dana manfaat jaminan sosial di Jawa Barat mencapai Rp7,5 triliun. Dari angka itu, Rp750 miliar disalurkan di Kota Bandung, termasuk beasiswa untuk 1.440 anak senilai Rp6,5 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, juga menyampaikan pentingnya peran RT dan RW dalam memahami kebutuhan masyarakat secara langsung.
“RT dan RW tahu denyut kehidupan warga. Mereka yang pertama merasakan dan melihat persoalan di lapangan. Karena itu, mereka harus terus diperkuat dan didukung,” ujar Asep.
Ia berharap forum ini dapat menjadikan RT dan RW semakin adaptif, responsif, dan solutif dalam menjawab kebutuhan warga