“Selain berperan dalam mencerdaskan masyarakat, jurnalis atau media punya posisi strategis untuk melakukan advokasi program kepada pemangku kepentingan lainnya. Para wartawan selalu ada di sisi kepala daerah dan bisa berkomunikasi secara langsung tanpa adanya sekat birokrasi. Kedekatan ini menjadi modal penting advokasi karena jurnalis bisa leluasa memberikan penguatan atau bahkan memberikan koreksi kebijakan,” ungkap Najip.
Untuk bisa menjalankan peran strategis tersebut, sambung Najip, jurnalis perlu mendapatkan pemahaman secara utuh tentang program. Pemahaman komprehensif bermanfaat dalam membangun konstruksi berita dan penyajian data kepada pembaca. Juga untuk menghindari kekeliruan dalam menafsirkan data menjadi bacaan yang mudah dipahami publik.
Kepala biro salah satu jaringan media nasional tersebut menjelaskan, selama ini jejaring media di Jawa Barat sangat aktif memublikasikan program Bangga Kencana. Dalam empat bulan terakhir misalnya, jaringan media IPKB Jabar menerbitkan sedikitnya 800 berita atau rata-rata 200 berita per bulan.
Bertemu Deputi CEO Adhitia Putra Herawan, Saddil Ramdani Resmi ke Persib ?
“Di luar pemberitaan, IPKB Jabar juga terlibat aktif dalam sejumlah progam. Sebut saja misalnya sebagai narasumber, moderator, juri, kelompok kerja, dan lain-lain. Beberapa waktu lalu, tim IPKB Jabar terlibat aktif dalam penulisan buku berisi praktik baik pelayanan KB pascapersalinan di Jawa Barat. Di samping itu, IPKB Jawa Barat juga mengembangkan portal khusus pemberitaan kependudukan dan pembangunan keluarga yang bisa diakses pada alamat www.wartakencana.id,” papar Najip.
Portal berita tersebut, sambung Najip, merupakan pengembangan dari majalah Warta Kencana yang terbit kali pertama pada 2010 silam. Hingga 2024 lalu, Warta Kencana edisi ke-47 terbit bertepatan dengan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada 29 Juni 2024.
“Perubahan Warta Kencana dari majalah versi cetak menjadi portal online merupakan upaya transformasi sekaligus adaptasi terhadap perubahan teknologi informasi. Pada saat yang sama menjadi upaya dokumentasi produk jurnalistik yang secara khusus menyoroti kependudukan, pembangunan keluarga, dan keluarga berencana,” terang Najip.
Di bagian lain, Najip menegaskan, keberadaan IPKB merupakan simbol dukungan media terhadap program Bangga Kencana sekaligus partisipasi publik dadalam pembangunan. “Tentu tidak boleh melupakan tugas utama yakni mengawasi. Harus tetap berperan sebagai watchdog dan mengingatkan apabila ada hal menyimpang,” pungkasnya.***