KORANMANDALA.COM – Pemkab melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) menyediakan sekitar 2.000-an lowongan pekerjaan bagi masyarakat umum yang hadir pada acara Job Fair Bedas Expo.

Kegiatan tersebut masih merupakan rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Kabupaten Bandung ke-383.

Mini Job Fair Bedas Expo yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai 19-21 April 2024 ini tampak diserbu ribuan pengunjung terutama para pencari kerja. Lokasinya berada di Jalan Alfathu, tepatnya di halaman Gedong Budaya Soreang (GBS).

Kepala Disnaker Kabupaten Bandung, Rukmana didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Tenaga Kerja, M Zumhan AB mengatakan, meski bertajuk Mini Job Fair, kegiatan Job Fair Bedas ini menyediakan tidak kurang dari 2.000 lowongan pekerjaan bagi masyarakat.

“Kegiatan Mini Job Fair Bedas ini merupakan salah satu program Pemkab Bandung untuk memfasilitasi masyarakat terhadap lowongan pekerjaan. Kami sediakan sekitar 2.000-an lowongan pekerjaan dari puluhan perusahaan,” kata Rukmana saat ditemui di areal Job Fair Bedas Expo, Sabtu (20/4/2024).

Dijelaskan Rukmana, puluhan perusahaan yang mengikuti Job Fair terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, garmen, otomotif, teknik, food and beverage, retail, keuangan, IT, administrasi dan bidang lainnya. Lowongan tersedia untuk lulusan SMA/SMK sederajat, diploma, hingga lulusan sarjana (S1).

“Ini juga salah satu upaya kita untuk mendukung program Pak Bupati untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Bandung. Silakan manfaatkan kegiatan ini, karena hari Minggu (21/4) besok adalah hari terakhir,” ungkap Rukmana.

Menariknya, pada Job Fair Bedas Expo 2024 ini para pencari kerja atau pelamar tidak perlu membawa lamaran dalam bentuk berkas fisik/kertas atau hard file. Mereka cukup menyediakan soft file dalam bentuk pdf, karena seluruh proses lamaran dilakukan secara digital melalui scan barcode, mengisi link atau melamar melalui aplikasi.

“Lamaran digital ini salah satu inovasi kami di Disnaker untuk memudahkan para pencari kerja. Jadi para pencari kerja tidak perlu lagi menyediakan lamaran dalam bentuk fisik yang lumayan memakan biaya. Dengan adanya lamaran digital, akan terjadi efisiensi,” tambah Kabid Perencanaan Tenaga Kerja, M Zumhan.

Ia mencontohkan, jika satu berkas fisik memakan biaya Rp 10 ribu, maka ketika pelamar membuat 10 berkas lamaran, maka uang yang dikeluarkan mencapai Rp 100 ribu untuk 10 lamaran fisik. Dengan adanya inovasi lamaran secara digital, maka biaya-biaya tersebut dapat dipangkas alias gratis.

1 2
Sumber:

Editor: Aam Permana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version